widgets
sebaik baik shaf sholat
13.11.00 | Author: Unknown

Sebaik-baik Shaf Shalat.

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ
 الْخَاسِرِين

Artinya:
"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi." (Q.S. Ali Imran: 85). 



 Sebaik-baik Shaf Shalat.
"Khairu Shufuf al-rijal awwaluha wa khiru shufuf al-nisa' akhiruha."
yang artinya:
"Sebaik-baik shaf shalat laki-laki adalah yang terdepan dan sebaik-baik shaf shalat perempuan adalah yang terbelakang.

Mengapa Enggan Untuk Merapatkan Shaf dalam Sholat?



Hampir setiap kali menunaikan salat berjamaah kita mendengar imam salat mengatakan, “Rapatkan dan luruskan barisan!”; “Luruskan dan rapatkan barisan, karena rapat dan lurusnya barisan merupakan kesempurnaan salat!” atau kata-kata senada yang kurang lebih maknanya sama. Namun, pada kenyataannya, masih banyak kaum muslimin yang tidak mendengar dan tidak mau mematuhi ajakan imam untuk meluruskan dan merapatkan barisan.

Sering kali kita dapati para makmum tidak memedulikan masalah meluruskan barisan, yang satu agak maju ke depan, yang satu lagi agak mundur ke belakang, telapak kaki membentuk huruf V sehingga mustahil bisa rapat satu sama lain, ataupun kaki-kaki mereka tidak bersentuhan dengan saudaranya yang ada di sampingnya, tidak peduli lagi akan lurus dan rapatnya barisan salat berjamaah. Bahkan, tidak sedikit kaum muslimin yang apabila ada orang yang merapat, malah semakin menjauh dan marah karena didekati saudaranya sesama umat Islam. Padahal kaum muslimin adalah bersaudara yang diperintah agar merapatkan dan meluruskan barisan dalam salat berjamaah.

MENGAPA TIDAK MAU MERAPAT ?



Apabila kita mengajukan pertanyaan tersebut kepada diri sendiri ataupun pada saudara kita sesama umat Islam, maka kita akan mendapati jawaban yang bermacam-macam. Pada kesempatan kali ini, kami sebutkan beberapa alasan dengan disertai solusi atau jawabannya.

Merapatkan Shaf Dapat Menghilangkan/Mengurangi Kekhusyu’an?!

Sesungguhnya tidak menaati perintah-perintah Allah dan Nabi-Nya -shallallahu ‘alaihi wa sallam- merupakan sebab terhalangnya seseorang dari mendapatkan hidayah, khusyu’, dan tuma’ninah, bukan malah sebaliknya.

Terkadang memang timbul rasa was-was pada waktu pertama kali merapatkan shaf sebagaimana yang diperintahkan, dan hal ini jelas datangnya dari setan, agar kita tidak meluruskan dan merapatkan barisan shaf dalam shalat berjamaah. Hal ini karena belum terbiasa, dan kesulitan penyesuaian dalam setiap awal suatu perbuatan adalah suatu hal yang biasa dan wajar. Hal itu akan hilang dengan sendirinya setelah adanya kebulatan tekad dan pelaksanaan secara istiqamah.

Dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ta’ala ‘anhuma beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Luruskan shaf-shaf kalian, karena sesungguhnya kalian itu bershaf seperti barisannya para malaikat. Luruskan di antara bahu-bahu kalian, isi (shaf) yang kosong, lemah lembutlah terhadap tangan-tangan (lengan) saudara kalian dan janganlah kalian menyisakan celah-celah bagi setan. Barangsiapa yang menyambung shaf, niscaya Allah akan menyambungnya (dengan rahmat-Nya) dan barangsiapa yang memutuskannya, maka Allah akan memutuskannya (dari rahmat-Nya)”.(Shahih, HR. Abu Dawud no. 666)



Hadis ini sangat gamblang menjelaskan kepada kita bahwa umat Islam diperintah untuk meluruskan dan merapatkan barisan shalat berjamaah, renggangnya barisan jamaah merupakan celah bagi setan untuk menggoda orang-orang yang sedang salat.

Tidak Mengetahui Wajibnya Merapatkan dan Meluruskan Barisan ketika Salat Berjamaah

Akibat dari ketidaktahuan kaum muslimin akan wajibnya merapatkan dan meluruskan barisan ketika shalat berjamaah, banyak kita jumpai kesalahan-kesalahan yang mengakibatkan tidak rapat dan lurusnya barisan dalam salat berjamaah. Di antara kesalahan-kesalahan tersebut, yaitu:

banyak jamaah pergi ke masjid dengan membawa sajadah yang lebih lebar dari badannya dan terkesan tidak boleh diinjak jamaah lain karena takut kotor, memperlihatkan sajadahnya yang bagus,
ada jamaah yang menghindar dan tidak rela ketika kakinya disentuh/ditempeli kaki jamaah lain di sampingnya, semakin banyak celah di antara jamaah yang tidak rapat sehingga memungkinkan setan masuk di barisan salat,
imam salat hanya sebatas memberikan himbauan kepada makmumnya untuk merapatkan barisan shaf salat tanpa merasa perlu memeriksa lagi dan meluruskan shaf yang masih renggang.
Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menekankan tentang keharusan meluruskan dan merapatkan barisan ketika kaum muslimin menjalankan ibadah shalat berjamaah, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik rahimahullah, dia berkata:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap akan salat selalu menghadap kepada kami sebelum beliau bertakbir, lalu beliau bersabda, “Berdirilah kalian rapat-rapat dalam shaf dan luruskanlah shaf-shaf kalian!” (HR. al-Bukhari dan Muslim)



Dari hadis ini kita mengetahui wajibnya rapat dan lurus dalam barisan salat berjamaah, karena asal dari suatu perintah adalah menunjukkan keharusan kecuali apabila ada dalil lain yang memalingkannya. Hadis ini juga memberikan pengajaran bagi para imam agar memperhatikan dan memastikan bahwa jamaah sudah rapat dan lurus sebelum takbir untuk memulai salat berjamaah.

Setelah membaca hadis tersebut, maka tidak ada lagi alasan bagi kita untuk mengatakan saya tidak tahu dasar/dalil wajibnya merapatkan dan meluruskan barisan dalam salat berjamaah.

Kebencian terhadap Sesama

Sesungguhnya Islam telah menghimbau kepada umatnya untuk senantiasa menjaga ukhuwah ini, karena pada hakikatnya kaum mukminin itu bersaudara. Mereka bagaikan susunan bangunan yang kokoh yang saling menguatkan satu sama lain. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara.” (QS. al-Hujurat: 10)



Dari Abu Qasim al-Jadali berkata: “Aku mendengar Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadap­kan wajahnya kepada manusia dan bersabda: “Luruskan shaf-shaf kalian (3X)! Demi Allah, benar-benar kalian meluruskan shaf-shaf kalian atau Allah akan menjadikan hati kalian berselisih.” Nu’man berkata, “Maka aku melihat seorang menempelkan bahunya dengan bahu temannya, lututnya dengan lutut temannya, mata kaki dengan mata kaki temannya.” (Sahih, HR. Abu Dawud no. 662)


Perhatikan hadis tersebut, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam memerintah­­kan kita untuk meluruskan barisan dalam salat berjamaah yang salah satu faedahnya adalah agar hati-hati kaum muslimin tidak berselisih.

Dengannya lah -Insya Allah- akan terwujud kecintaan di antara kaum muslimin. Inilah salah satu jalan untuk meraih persatuan dan kesatuan umat Islam.

Bagaimana Cara Meluruskan dan Merapatkan Barisan Salat?

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menerangkan cara meluruskan dan merapat­kan shaf shalat berjamaah pada masa kehidupan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, ia berkata,

“Dahulu salah seorang di antara kami menempelkan bahunya dengan bahu teman di sampingnya serta kakinya dengan kaki temannya. Andaikan engkau melakukan hal itu pada hari ini, niscaya engkau akan melihat mereka seperti bagal (hewan hasil perkawinan antara kuda dengan keledai) yang liar.” (HR. al-Bukhari)


Berdasarkan hadis tersebut dan dalil-dalil sahih yang lainnya, dapat dipahami bahwa cara meluruskan dan merapatkan shaf di antaranya adalah sebagai berikut:

Merapatkan bahu dengan bahu, kemudian menempelkan telapak kaki dengan telapak kaki (bagian tumit), mata kaki dengan mata kaki, dan lutut dengan lutut saudaranya yang ada di sampingnya.
Menjaga agar bahu, leher, dan dada tetap lurus dengan sampingnya, yaitu tidak lebih maju atau lebih mundur dari yang lainnya.
Tidak membuat shaf sendirian selama hal itu memungkinkan, apabila tidak memungkin­kan maka tidak mengapa berjamaah dengan membuat shaf sendiri atau berdiri di samping imam.
Semoga dengan risalah yang singkat ini menguatkan semangat kita dalam mengamalkan kewajiban-kewajiban, termasuk merapatkan dan meluruskan barisan dalam salat berjamaah. Dan semoga umat Islam bisa bersatu secara lahiriah maupun batiniah dengan berpegang erat serta berpedoman pada al-Qur’an dan Hadis yang sahih. Dan akhirnya persatuan umat Islam kembali bermula dan semakin kokoh ke depannya. Aamiin.


Perkembangan bluetooth
13.00.00 | Author: Unknown


REVOLUSI BLUETOOTH DARI VERSI KE VERSI

Sejarah Bluetooth
Bluetooth merupakan teknologi yang dikembangkan pertama kali oleh vendor Ericsson pada tahun 1994. Bluetooth bisa dikatakan mirip dengan WiFi, namun hanya saja WiFi memiliki tenaga yang lebih kuat sehingga jangkauan dan dan kecepatan koneksinya lebih jauh dan cepat dibandingkan dengan Bluetooth, namun bluetooth sangat cocok digunakan untuk koneksi atau mengirim data keserver jarak dekat.

Bluetooth berfungsi untuk melakukan transfer atau pertukaran data nirkabel dalam jarak dekat dengan memanfaatkan gelombang transmisi radio jarak pendek pada frekuensi 2400-2480 MHz.



Dalam sebuah ponsel, Laptop atau PDA fungsi Bluetooth biasanya digunakan untuk berkirim Video, MP3,gambar,daftar kegiatan,ataupun data-data lainya, namun untuk dapat saling bertukar data dengan perangkat Bluetooth lainnya maka kedua perangkat tersebut  harus melakukan pairing terlebih dahulu. Pairing adalah  sebuah proses dimana ada salah satu perangkat yang bertindak sebagai “pencari” (discover) dan perangkat lainnya yang menjadi “yang dicari” (discoverable). Setelah melakukan pairing tersebut barulah kedua perangkat tadi dapat saling bertukar data. Sebuah perangkat “master bluetooth” bisa melakukan koneksi dengan maksimal 7 perangkat lain yang juga memiliki hardware atau adapter Bluetooth.



Cara kerja sistem Bluetooth



Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.



Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter (~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter.



Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link Management dan Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan voice code. sebuah link manager. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke baseband processing dan layer protokol fisik. Link manager melakukan aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentikasi dan konfigurasi.

  

Perkembangan perangkat Bluetooth dari versi ke versi
Sejak pertama kali diciptakan pada tahun 1994 Bluetooth telah mengalami begitu banyak perkembangan, diantaranya bluetooth telah mengeluarkan beberapa versi, diantaranya adalah:


Bluetooth v1.0 dan v1.0B
Versi pertama dari bluetooth ini mengalami banyak masalah dan produsen mengalami kesulitan untuk menciptakan sebuah produk yang bisa saling berhubungan antara satu sama lain dengan benar. Versi 1.0 dan versi perbaikannya 1.0B bisa dibilang mengalami kegagalan.
Bluetooth v1.1
Pada seri ini, para pengembang berhasil melakukan perbaikan pada sebagian besar error yang ditemukan di versi 1.0B. Pada versi 1.1 ini terdapat tambahan mendukung non-encrypted channels dan Received Signal Strength Indicator (RSSI).
Bluetooth v1.2
Pada versi selanjutnya bluetooth mengalami banyak perubahan, bahkan bluetooth versi 1.2 ini tidak bisa digunakan dengan perangkat yang menggunakan bluetooth versi 1.1.
Bluetooth v2.0 + EDR
Versi ini rilis pada tahun 2004 dan tidak kompatibel dengan bluetooth v1.2, hal ini dikarenakan pada bluetooth v2.0 menggunakan perkembangan baru yang bernama Enhanced Data Rate (EDR) yang berfungsi untuk mempercepat transfer data. Dengan adanya EDR ini, Bluetooth 2.0 memiliki kecepatan transfer hingga 2.1 Mbit/s. Selain itu EDR juga bisa menghemat konsumsi tenaga yang dibutuhkan bluetooth.
Bluetooth v2.1 + EDR
Fitur yang menonjol pada bluetooth v2.1 + EDR ini adalah adanya Secure Simple Pairing (SSP). SSP ini meningkatkan kemampuan “pairing” antar perangkat dan menambah sistem keamanan. Perkembangan lain dari Bluetooth v2.1 + EDR adalah Extended Inquiry Response (EIR), yang mana memberikan sistem filter yang lebih bagus sebelum melakukan koneksi antar perangkat.
Bluetooth v3.0 + HS
Versi 3.0 + HS ini muncul pertama kali pada 21 April 2009. Versi inilah yang banyak digunakan pada berbagai macam perangkat saat ini. bluetooth v3.0 + HS memiliki kecepatan transfer hingga 24 Mbit/s.
Bluetooth v4.0
Versi ini terbilang masih baru, rilis pada 30 juni 2010. Bluetooth v4.0 ini menonjolkan kemampuannya yang low energy. Perkembangan pada bluetooth v4.0 memungkinkan suatu perangkat untuk “highly integrated and compact”, kemampuan mencari atau membaca perangkat lain lebih mudah dan cepat, transfer data memiliki sistem keamanan lebih baik dan membutuhkan lebih sedikit tenaga. RY
Pengertian Bluetooth
17.13.00 | Author: Unknown

PENGERTIAN BLUETOOTH



Bluetooth adalah tekhnologi jarak pendek yang memberikan kemudahan koneksi bagi peralatan –peralatan nirkabel. Jika kita senang berganti-ganti ringtone , logo atau game mungkin Bluetooth adalah salah satu media yang dapat kita gunakan untuk saling mempertukarkan content aplikasi dengan rekan yang juga memiliki fasilitas Bluetooth didalam ponsel selain infra merah , WiFi , atau menggunakan kabel.



Berbeda dengan komunikasi dengan inframerah, Bluetooth didesain untuk tidak tergantung terhadap line-of-sight yaitu apakah modul-modul Bluetooth yang sedang saling berkomunikasi berada dalam kondisi segaris maupun apakah modul-modul tersebut terhalang atau tidak.



Nama bluetooth sendiri diambil dari Raja Viking Denmark yang hidup ditahun 900M , yang bernama Harald Blatand (Blatand dalam bahasa Denmark berarti gigi biru atau Bluetooth ) Dia adalah raja denmark yang mempersatukan Denmark dengan sebagian dari Norwegia menjadi satu kerajaan. Untuk itulah nama Bluetooth dipakai sebagai nama tekhnologi wireless yang mempersatukan peralatan-peralatan elektronik yang akan berkomunikasi dalam satu jaringan ini. Tekhnologi blutooth ini mampu mengirimkan baik data maupun suara .



Dalam sebuah ponsel atau PDA fungsi Bluetooth biasanya digunakan untuk berkirim nomor telpon , gambar , daftar kegiatan , atau kalender) agar dapat saling bertukar data dengan perangkat Bluetooth lainnya kedua perangkat tersebut harus melakukan pairing terlebih dahulu. Pairing adalah sebuah proses dimana ada salah satu perangkat yang bertindak sebagai “pencari” (discover) dan perangkat lainnya yang menjadi “yang dicari” (discoverable). Setelah melakukan pairing tersebut barulah kedua perangkat tadi dapat saling bertukar data.

Logo Bluetooth


Jaringan piconet

Komunikasi antarperalatan Bluetooth akan menghasilkan sebuah jaringan bluetooth yang dinamakan dengan piconet . Sebuah piconet paling sederhana terdiri atas dua buah peralatan bluetooh dimana salah satu modul yang menginisiasi koneksi disebut sebagai master sedangkan peralatan lain yang menerima tawaran inisiasi tadi dinamakan sebagai slave. Jika hanya dua peralatan yang berkomunikasi ,maka koneksinya dikatakan sebagai point to point. Satu master dapat memiliki lebih dari satu koneksi secara simultan dengan beberapa slave pada saat bersamaan . Koneksi ini dinamakan dengan koneksi point to multipoint. Kedua tipe koneksi tersebut masih merupakan bagian dari piconet. Piconet-piconet dapat saling berkomunikasi untuk membentuk sebuah jaringan baru yang dinamakan Scatternet . Syarat dari sebuah Scatternet adalah satu peralatan yang hanya dapat menjadi master dalam satu piconet saja pada suatu saat.



Bluetooth dibuat tak hanya untuk peralatan ponsel saja, akan tetapi dapat juga tersedia diberbagai peralatan elektronik modern seperti printer , laptop, PDA , dan sebagainya. Peralatan Bluetooth beroperasi pada frekuensi radio 2,4 GHz atau tepatnya adalah 2.400 – 2.483 MHz. Sisitem radio Bluetooth tersebut memanfaatkan tekhnik modulasi yang dinamakan dengan frequensi hopping untuk menyelesaikan proses penyebaran spectrum atau Spektrum Spreading yang terdiri atas 79 selang atau hop dengan selang diantaranya adalah 1mHz.



Dibeberapa Negara, misalnya diperancis, jumlah hop yang digunakan dalam sisitemnya adalah 23. Sedangkan di Amerika Utara pita gelombang dari standar industrial , Scientific and Medical (ISM) dibagi dalam 75 kanal hop dengan daya transmisi tidak sampai 1 watt disetiap kanal.

Proses penyebaran spectrum ini perlu dilakukan karena sinyal harus dikirimkan melalui satu lebar pita frekuensi yang jauh lebih lebar daripada bandwith yang diperlukan oleh sinyal informasi tersebut. Dalam proses ini , transmitter atau pengirim akan menyebarkan energi yang umumnya akan terkonsentrasi di pita frekuensi yang dikenal sebagai narrowband untuk melewati sejumlah kanal pita frekuensi pada spectrum elektromagnetik yang lebih lebar. Keuntungannya selain meningkatkan privasi, juga akan menurunkan tingkat interferensi dari narrowband serta meningkatkan kapasitas sinyal.



Frekuensi Hopping tersebut adalah salah satu diantara dua teknik modulasi yang dikenal dalam proses transmisi sinyal dengan menggunakan teknik penyebaran spectrum tadi. Dalam proses ini setiap paket akan dikirimkan pada frekuensi yang berbeda-beda. Kecapatan perpindahan dari peket ini dinamakan hop rate. Hop Rate ini biasanya mencapai kecepatan tinggi sekitar 1600 hop per detik, bertujuan untuk mencegah interferensi serta untuk mendapatkan peket yang pendek , teknik ini merupakan perulangan proses perpindahan atau switching dari frekuensi-frekuensi selama transmisi radio. Proses ini sering dilakukan untuk meminimalisasi tingkat keekfektifan dari “electronic warfare” yang terjadi karena pencegatan yang tidak legal atau karena adanya jamming dalam sistem telekomunikasi. Proses ini sering dinamakan dengan Frequensi-hopping code division multiple access atau FH-CDMA.

Jarak maksimal fasilitas Bluetooth
Umumnya peralatan-peralatan Bluetooth dapat Saling berkomunikasi dalam jarak yang sedang antara 1 hingga 100 m. Jarak maksimal ini dapat dihasilkan tergantung dari daya output yang digunakan dalam modul Bluetooth . Modul Bluetooth disini biasanya berupa satu IC chip komunikasi khusus yang telah mengimplementasikan protocol Bluetooth. Setidaknya terdapat tiga kelas Bluetooth berdasarkan daya output dari jarak jangkauannya yaitu :
  • Daya kelas 1 yang beroperasi pada daya antara 100mW (20dBm) hingga 1mW (0dBm) dan didesain untuk peralatan Bluetooth dengan jangkauan hingga 100 meter
  • Daya kelas 2 beroperasi antara 2,5W (4dBm) dan 0,25mW (-6dBm) dan didesain untuk jarak jangkauan hingga sekitar 10m.
  • Daya kelas 3 memiliki daya maksimal hingga 1mW (0dBm) dan bekerja untuk peralatan dengan jarak sekitar 1 meter saja.
Secara fungsional Bloetooth terbagi dalam beberapa lapisan meliputi :
  • Pustaka Applicationprogram Interface (API).

Merupakan modul-modul software yang menghubungkan program aplikasi yang ada di host dengan sistem komunikasi Bluetooth yang ada. Contohnya adalah PPP (pada TCP/IP) dan OBEX ( pada Inframerah).

  • Logical Link Control and Adaptation Protocol (L2CAP)

L2CAP ini merupakan otak dari sistem Bluetooth . Fungsinya adalah untuk mengatur aspek tingkat tonggi dari masing-masing koneksi misalnya siapa sedang terhubung dengan siapa, apakah koneksi tersebut menggunakan enkripsi atau tidak, tingkat performansi apa yang dibutuhkan dan sebagainya. Selain itu L2CAP juga bertanggung jawab terhadap proses konversi format data yang timbul antara berbagai API diatasnya dengan protocol Bluetooth yang lebih rendah . L2CAP ini diimplementasikan dalam bentuk software dan dapat dieksekusi baik dari sistem host maupun oleh prosesor local dalam sisitem Bluetooth.

  • Link Manager

Link manager bertanggung jawab untuk mengatur detil koneksi fisik dari peralatan Bluetooth. Modul inilah yang bertanggung jawab dalam menciptakan sambungan , memonitor status koneksinya saat ini, maupun menghentikan aktivitas koneksinya ketika diperintahkan atau jika terjadi kesalahan . Link manager ini diimplementasikan dalam bentuk software maupun hardware.

  • Baseband

Baseband merupakan mesin digital dari sebuah sistem bluetooth yang bertanggung jawab dalam proses pembentukan dan pen-decode-an paket data , mengcodekan dan mengatur koreksi kesalahan , enkripsi and pengaturan koreksi kesalahan ,enkripsi dan deskripsi data untuk komunikasi yang aman , penghitungan pola frekuensi tarnsmisi radio yang digunakan , menjaga sinkronisasi radio serta proses-proses detail lain yang berada ditingkat rendah yang berkaitan dengan komunikasi dengan modul Bluetooth lain.

  • Radio

Sistem Radio Bluetooth akan mengkonversi data digital baseband ke dan dari sebuah sinyal analog dengan frekuensi 2,4 GHz seperti telah disebutkan sebelumnya menggunakan teknik modulasi Gaussian Frequency Shift Keying (GFSK).

Dengan karakteristik untuk komunikasi jarak pendek yang stabil dan kecepatan tinggi tersebut , tentunya tak heran jika dimasa mendatang Bluetooth menjadi fitur wajib peralatan-peralatan elektronik yang beredar ,               Kendala terbesar masih berkisar pada masih cukup tingginya harga chip atau modul Bluetooth.

Contoh Gambar Implementasi Bluetooth


Penyusupan Lewat Jalur Bluetooth

Dalam sebuah ponsel atau PDA fungsi Bluetooth biasanya digunakan untuk berkirim nomor telpon , gambar , daftar kegiatan , atau kalender) agar dapat saling bertukar data dengan perangkat Bluetooth lainnya kedua perangkat tersebut harus melakukan pairing terlebih dahulu. Pairing adalah sebuah proses dimana ada salah satu perangkat yang bertindak sebagai “pencari” (discover) dan perangkat lainnya yang menjadi “yang dicari” (discoverable). Setelah melakukan pairing tersebut barulah kedua perangkat tadi dapat saling bertukar data.



Pada tindakan Bluejacking untuk mengirimkan data kita tidak melalui tahap pairing sehingga korbannya tidak mengetahui bahwa ponselnya sedang disusupi oleh seseorang (pelaku bluejacking biasanya disebut bluejacker sedangkan korbannya disebut victim), seorang blujacker dapat mengirimkan pesan atau gambar kepada perangkat korban secara tiba-tiba , sehingga pesan atau gambar nyelonong ke perangkat korban tanpa permisi.Biasanya korban bluejacking kaget atau bahkan resah jika isi pesan atau gambar yang diterimanya bersifat error.



Namun sejauh ini secara teknis tindakan bluejacking tidak terlalu berbahaya baik terhadap perangkat maupun program aplikasi yang terdapat dalam ponsel atau PDA. Hanya si korban akan merasa terganggu dengan datangnya pesan secara tiba-tiba. Si penerima pesan biasanya tidak dapat melacak darimana pesan itu datang , sabab dalam hal ini perangkat Bluetooth sama sekali tidak mengakses SIM card , hanya menggunakan gelombang pendek yang dimiliki oleh perangkat Bluetooth , sehingga nomor si pengirim tidak dapat diketahui. Adapun ponsel yang rentan terhadap tindakan bluejacking ini adalah Sony Ericson T68, R520m , T68i,T610, Z1010 , Z600 dan Nokia’s 6310 , 6310i , 3650, 7650 , 8910,8910i.



Penyusupan pada Bluetooth ada 2 yaitu : Bluejacking dan Bluesnarfing , Contoh diatas merupakan penyusupan melalui cara bluejacking.



Untuk pencegahan agar perangkat Bluetooth yang kita miliki agar tidak terkena tindakan bluejacking dan Bluesnarfing sebenarnya sangatlah sedarhana . Kuncinya adalah matikanlah fasilitas Bluetooth yang ada pada ponsel jika berada ditempat umum atau jika memang fasilitas ini tidak digunakan. Tindakan yang lain yang lebih aman adalah dengan cara meng-upgrade firmware yang ada dalam ponsel dengan versi yang lebih baru.



Sebenarnya tindakan bluejacking ini dapat juga digunakan untuk hal-hal yang lebih positif walaupun memang sedikit bersifat spamming, misalnya penawaran diskon suatu barang ketika seseorang yang memiliki perangkat Bluetooth sedang melihat-lihat didepan toko yang menjual barang diskon tersebut atau ucapan “selamat datang” ketika seseorang masuk kewilayah tertentu, misalnya .



Kiranya harus diberikan catatan disini bahwa tulisan ini dimaksudkan agar kita lebih waspada. Begitu mudahnya melakukan kegiatan-kegiatan penyusupan dengan dan pada peranti Bluetooth . Oleh karena itu jangan lupa untuk melakukan tindakan pencegahan seperti dibahas.


Bluetooth dari Masa ke Masa (Part 1)

Saat ini sudah banyak perangkat elektronik yang terintegrasi dengan Bluetooth. Sebut saja diantaranya komputer, telepon seluler, PDA (Personal Digital Assistant), headset, kamera, printer, router dan masih banyak lagi. Bluetooth menjadi solusi bagi Anda untuk menghindari penggunaan kabel yang mungkin menyulitkan dan membuat Anda repot saat harus menghubungkan data dari peralatan yang satu ke peralatan lainnya.



Selain mempermudah dalam melakukan pertukaran informasi tanpa melibatkan kabel, Bluetooth  juga menawarkan fitur dengan biaya relatif rendah untuk mobile wireless, mudah dalam mengoperasikannya dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam.



Di antara layanan Bluetooth itu sendiri yaitu mampu melakukan pertukaran informasi dengan jangkauan jarak 10 meter, menyediakan transfer data 720 Kbps dalam range  40 feet , menggunakan gelombang radio yang omni direksional dan dapat menembus dinding. Kemudian Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GDz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara <em>real time  antara host to host Bluetooth dengan jangkauan layanan terbatas.



Nama Bluetooth diambil dari nama seorang Raja Inggris pada abad ke-10, Harald Blatand yang dijuluki Harald Bluetooth. Ia seorang Raja yang berhasil mempersatukan suku-suku yang pada saat itu sedang berseteru, termasuk suku dari wilayah yang sekarang bernama Norwegia dan Swedia. Kemampuan Raja sebagai pemersatu tentunya mirip dengan Bluetooth yang berfungsi untuk menghubungkan berbagai perangkat elektronik.



Bluetooth pertama kali diluncurkan pada bulan Juli 1999 dengan spesifikasi Bluetooth versi 1.0. yang dirancang oleh 5 perusahaan promotor yang terbentuk dengan nama SIG (Special Interest Group), yaitu Ericson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba. Baru pada bulan Desember 1999 dibuat lagi Bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor, yaitu 3Com, Lucent Technologies, Microsoft dan Motorola. Bahkan saat ini hampir 1800 perusahaan di berbagai bidang bergabung dalam sebuah konsorium sebagai adopter teknologi Bluetooth. Di antara perusahaan-perusahaan terkemuka yang bergabung itu antara lain Compaq, Xircom, Phillips, Texas instrument, Sony, BMW, Puma, NEC, Casio Boeing dan masih banyak lagi perusahaan lainnya.





Buetooth dari masa ke masa (Part 2).



Seperti yang Paseban bahas pada tulisan sebelum mengenai sejarah Bluetooth dari masa ke masa, kita tahu bahwa Bluetooth diambil dari nama seorang Raja Inggris bernama Harald Blatand yang dijuluki Harald Bluetooth pada Abad ke 10, Bluetooth juga merupakan  spesifikasi industri untuk jaringan wilayah pribadi nirkabel (WPAN) dan beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GDz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz, sehingga mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host to host Bluetooth dengan jangkauan layanan terbatas.



Bluetooth memfasilitasi koneksi dan pertukaran informasi pada alat-alat seperti komputer, telepon seluler, PDA (Personal Digital Assistant), headset, kamera, printer, dan router. Kali ini Paseban akan membahas mengenai manfaat dari Bluetooth itu sendiri.



Bagi Anda yang memiliki perangkat elektronik yang terintegrasi dengan Bluetooth tentunya merasakan sendiri manfaatnya. Saat Anda melakukan pertukaran informasi atau memindahkan data dari perangkat yang satu ke perangkat yang lain, Anda tidak perlu direpotkan harus mengatur sambungan kabel, karena Bluetooth ini memang hadir tanpa kabel.



Anda dapat menghubungkan beberapa perangkat Bluetooth untuk menyambungkannya satu sama lain dan akan secara otomatis tersambung. Jarak tersambungnya Bluetooth pun mencapai 10 meter. Namun jika dalam satu ruangan terdapat banyak koneksi Bluetooth, hal ini akan menyulitkan Anda untuk menemukan penerima yang diinginkan.



Daya sinyal pada Bluetooth terhitung rendah, karena Bluetooth memang dirancang untuk bekerja hemat daya berbasis tranceiver microchip murah. Sehingga energi yang diperlukan teknologi yang menggunakan Bluetooth tidak terlalu besar. Kemudian manfaat Bluetooth lainnya yaitu dapat menghubungkan database yang ada di dalam ponsel ke komputer dan dapat digunakan sebagai perantara modem.



Bluetooth  dapat menghindari penyadapan dengan mengandalkan algoritma SAFER untuk otentikasi dan pembuatan kunci. Sementara itu untuk enkripsi paket data, Anda dapat mempercayakannya pada teknologi E0 Stream Chiper.



Beberapa versi Bluetooth di antaranya yaitu Bluetooth 1.0 dan Bluetooth 1.0B. perbaikan terus dilakukan, sehingga melahirkan Bluetooth 1.1. selanjutnya tercipta Bluetooth 1.2 yang memiliki kecepatan transmisi lebih tinggi dan lebih tahan terhadap interferensi frekuensi radio. Tidak sampai di situ, Bluetooth versi 2.0 pun hadir yang saat ini banyak dipakai gadget-gadget mutakhir.



Perkembangan Versi Bluetooth



Bluetooth  yang kita kenal saat ini memang memiliki banyak versi. Versi awal yang muncul adalah v1.0 dan v1.0B. Versi awal ini mengalami kegagalan karena perangkat dan teknologi yang belum begitu banyak digunakan.



Bluetooth Versi 1.1 dan 1.2



Bluetooth v1.1 menunjukan perbaikan dengan disahkan sebagai standar IEEE Standerd 802.15.1-2002, Versi ini juga masih membawa beberapa kekurangan versi sebelumnya. Akhirnya versi sukses untuk teknologi wireless ini didapatkan pada v1.2. Versi ini memiliki kompatibilitas dengan teknologi sebelumnya dengan kecepatan 721 kbit/s. Perkembangan tidak berhenti sampai di situ, Bluetooth v2.0 + EDR diperkenalkan pada tahun 2004. Versi ini menggunakan teknologi Enhanced Data Rate(EDR) untuk transfer data yang lebih cepat. EDR mendukung kecepatan transfer data hingga 3 Mbit/s, meskipun pada prakteknya kecepatan yang ada hanya 2,1 Mbit/s.



Versi 2.1 + EDR



Tiga tahun setelah peluncuran v2.0 + EDR. Bluetooth SIG mengumumkan Bluetooth v2.1 + EDR yang mendukung penuh kompabilitas terhadap versi sebelumnya. Pada versi ini diperkenalkan teknologi Secure Simple Pairing (SSP) yang meningkatkan kemampuan pengirim dan penerima sinyal antar perangkat. Versi 2.1 juga memperkenalkan fitur <em>Extended Inquiry Response (EIR) yang memberikan lebih banyak informasi sebelum melakukan pairing pada perangkat lain. Teknologi ini memungkinkan penyaringan yang lebih baik sehingga dapat menghemat penggunaan daya.



Versi 3.0 + HS




Bluetooth v3.0 + HS diperkenalkan pada 21 April 2009 yang menyediakan kecepatan hingga 24 Mbit/s. Pada versi ini link Bluetooth hanya digunakan untuk pairing dan pembentukan jalur akses data, sementara pengiriman dan penerimaan data menggunakan link wireless 802.11 (sama seperti Wi-Fi). Fitur baru dan utama dari versi ini adalah Alternate MAC/PHY (AMP) yang memberikan dukungan link 802.11 untuk transfer data yang lebih cepat. “HS” pada versi ini merupaka singkatan dari High Speed melalui penggunaan link 802.11.







Versi 4.0






Teknologi dengan penggunaan daya yang rendah menjadi salah satu bahasa utama pada tahun selanjutnya.Bluetooth Low Energy (BLE) adalah hasil yang didapat dan akhirnya melahirkan Bluetooth v4.0. Konsumsi daya yang kecil, waktu pemakaian yang lebih lama, biaya produksi yang rendah, jangkauan yang lebih besar serta kecepatan transfer hingga 1 Mbit/s menjadi ke unggulan Bluetooth v4.0 ini. BLE tidak digunakan pada semua perangkat oleh karna itu Bluetooth V4.0 menggunakan teknologi Dual Mode, yaitu mengaktifkan dua tipe wireless. Koneksi wireless Bluetooth Classic yang masih banyak digunakan pada perangkat yang ada dan BLE sebagai standar baru penggunaan koneksi wireless.