وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ
يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ
الْخَاسِرِين
Artinya:
"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali
tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang
yang rugi." (Q.S. Ali Imran: 85).
Sebaik-baik Shaf Shalat.
"Khairu Shufuf al-rijal awwaluha wa khiru shufuf al-nisa'
akhiruha."
yang artinya:
"Sebaik-baik shaf shalat laki-laki adalah yang terdepan dan
sebaik-baik shaf shalat perempuan adalah yang terbelakang.
Mengapa Enggan Untuk Merapatkan Shaf dalam Sholat?
Hampir setiap kali menunaikan salat berjamaah kita mendengar imam salat
mengatakan, “Rapatkan dan luruskan barisan!”; “Luruskan dan rapatkan barisan,
karena rapat dan lurusnya barisan merupakan kesempurnaan salat!” atau kata-kata
senada yang kurang lebih maknanya sama. Namun, pada kenyataannya, masih banyak
kaum muslimin yang tidak mendengar dan tidak mau mematuhi ajakan imam untuk
meluruskan dan merapatkan barisan.
Sering kali kita dapati para makmum tidak memedulikan masalah meluruskan
barisan, yang satu agak maju ke depan, yang satu lagi agak mundur ke belakang,
telapak kaki membentuk huruf V sehingga mustahil bisa rapat satu sama lain,
ataupun kaki-kaki mereka tidak bersentuhan dengan saudaranya yang ada di
sampingnya, tidak peduli lagi akan lurus dan rapatnya barisan salat berjamaah.
Bahkan, tidak sedikit kaum muslimin yang apabila ada orang yang merapat, malah
semakin menjauh dan marah karena didekati saudaranya sesama umat Islam. Padahal
kaum muslimin adalah bersaudara yang diperintah agar merapatkan dan meluruskan
barisan dalam salat berjamaah.
MENGAPA TIDAK MAU MERAPAT ?
Apabila kita mengajukan pertanyaan tersebut kepada diri sendiri ataupun pada
saudara kita sesama umat Islam, maka kita akan mendapati jawaban yang
bermacam-macam. Pada kesempatan kali ini, kami sebutkan beberapa alasan dengan
disertai solusi atau jawabannya.
Merapatkan Shaf Dapat Menghilangkan/Mengurangi Kekhusyu’an?!
Sesungguhnya tidak menaati perintah-perintah Allah dan Nabi-Nya -shallallahu
‘alaihi wa sallam- merupakan sebab terhalangnya seseorang dari mendapatkan
hidayah, khusyu’, dan tuma’ninah, bukan malah sebaliknya.
Terkadang memang timbul rasa was-was pada waktu pertama kali merapatkan shaf
sebagaimana yang diperintahkan, dan hal ini jelas datangnya dari setan, agar
kita tidak meluruskan dan merapatkan barisan shaf dalam shalat berjamaah. Hal
ini karena belum terbiasa, dan kesulitan penyesuaian dalam setiap awal suatu
perbuatan adalah suatu hal yang biasa dan wajar. Hal itu akan hilang dengan
sendirinya setelah adanya kebulatan tekad dan pelaksanaan secara istiqamah.
Dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ta’ala ‘anhuma beliau berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Luruskan shaf-shaf kalian, karena sesungguhnya kalian itu bershaf seperti
barisannya para malaikat. Luruskan di antara bahu-bahu kalian, isi (shaf) yang
kosong, lemah lembutlah terhadap tangan-tangan (lengan) saudara kalian dan
janganlah kalian menyisakan celah-celah bagi setan. Barangsiapa yang menyambung
shaf, niscaya Allah akan menyambungnya (dengan rahmat-Nya) dan barangsiapa yang
memutuskannya, maka Allah akan memutuskannya (dari rahmat-Nya)”.(Shahih, HR.
Abu Dawud no. 666)
Hadis ini sangat gamblang menjelaskan kepada kita bahwa umat Islam
diperintah untuk meluruskan dan merapatkan barisan shalat berjamaah, renggangnya
barisan jamaah merupakan celah bagi setan untuk menggoda orang-orang yang
sedang salat.
Tidak Mengetahui Wajibnya Merapatkan dan Meluruskan Barisan ketika Salat
Berjamaah
Akibat dari ketidaktahuan kaum muslimin akan wajibnya merapatkan dan meluruskan
barisan ketika shalat berjamaah, banyak kita jumpai kesalahan-kesalahan yang
mengakibatkan tidak rapat dan lurusnya barisan dalam salat berjamaah. Di antara
kesalahan-kesalahan tersebut, yaitu:
banyak jamaah pergi ke masjid dengan membawa sajadah yang lebih lebar dari
badannya dan terkesan tidak boleh diinjak jamaah lain karena takut kotor,
memperlihatkan sajadahnya yang bagus,
ada jamaah yang menghindar dan tidak rela ketika kakinya disentuh/ditempeli
kaki jamaah lain di sampingnya, semakin banyak celah di antara jamaah yang
tidak rapat sehingga memungkinkan setan masuk di barisan salat,
imam salat hanya sebatas memberikan himbauan kepada makmumnya untuk merapatkan
barisan shaf salat tanpa merasa perlu memeriksa lagi dan meluruskan shaf yang
masih renggang.
Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menekankan tentang keharusan
meluruskan dan merapatkan barisan ketika kaum muslimin menjalankan ibadah
shalat berjamaah, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik
rahimahullah, dia berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap akan salat selalu menghadap
kepada kami sebelum beliau bertakbir, lalu beliau bersabda, “Berdirilah kalian
rapat-rapat dalam shaf dan luruskanlah shaf-shaf kalian!” (HR. al-Bukhari dan
Muslim)
Dari hadis ini kita mengetahui wajibnya rapat dan lurus dalam barisan salat
berjamaah, karena asal dari suatu perintah adalah menunjukkan keharusan kecuali
apabila ada dalil lain yang memalingkannya. Hadis ini juga memberikan
pengajaran bagi para imam agar memperhatikan dan memastikan bahwa jamaah sudah
rapat dan lurus sebelum takbir untuk memulai salat berjamaah.
Setelah membaca hadis tersebut, maka tidak ada lagi alasan bagi kita untuk
mengatakan saya tidak tahu dasar/dalil wajibnya merapatkan dan meluruskan
barisan dalam salat berjamaah.
Kebencian terhadap Sesama
Sesungguhnya Islam telah menghimbau kepada umatnya untuk senantiasa menjaga
ukhuwah ini, karena pada hakikatnya kaum mukminin itu bersaudara. Mereka
bagaikan susunan bangunan yang kokoh yang saling menguatkan satu sama lain.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara.” (QS.
al-Hujurat: 10)
Dari Abu Qasim al-Jadali berkata: “Aku mendengar Nu’man bin Basyir
radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadapkan
wajahnya kepada manusia dan bersabda: “Luruskan shaf-shaf kalian (3X)! Demi
Allah, benar-benar kalian meluruskan shaf-shaf kalian atau Allah akan
menjadikan hati kalian berselisih.” Nu’man berkata, “Maka aku melihat seorang
menempelkan bahunya dengan bahu temannya, lututnya dengan lutut temannya, mata
kaki dengan mata kaki temannya.” (Sahih, HR. Abu Dawud no. 662)
Perhatikan hadis tersebut, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam
memerintahkan kita untuk meluruskan barisan dalam salat berjamaah yang salah
satu faedahnya adalah agar hati-hati kaum muslimin tidak berselisih.
Dengannya lah -Insya Allah- akan terwujud kecintaan di antara kaum muslimin.
Inilah salah satu jalan untuk meraih persatuan dan kesatuan umat Islam.
Bagaimana Cara Meluruskan dan Merapatkan Barisan Salat?
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menerangkan cara meluruskan dan merapatkan
shaf shalat berjamaah pada masa kehidupan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam,
ia berkata,
“Dahulu salah seorang di antara kami menempelkan bahunya dengan bahu teman
di sampingnya serta kakinya dengan kaki temannya. Andaikan engkau melakukan hal
itu pada hari ini, niscaya engkau akan melihat mereka seperti bagal (hewan
hasil perkawinan antara kuda dengan keledai) yang liar.” (HR. al-Bukhari)
Berdasarkan hadis tersebut dan dalil-dalil sahih yang lainnya, dapat
dipahami bahwa cara meluruskan dan merapatkan shaf di antaranya adalah sebagai
berikut:
Merapatkan bahu dengan bahu, kemudian menempelkan telapak kaki dengan
telapak kaki (bagian tumit), mata kaki dengan mata kaki, dan lutut dengan lutut
saudaranya yang ada di sampingnya.
Menjaga agar bahu, leher, dan dada tetap lurus dengan sampingnya, yaitu tidak
lebih maju atau lebih mundur dari yang lainnya.
Tidak membuat shaf sendirian selama hal itu memungkinkan, apabila tidak
memungkinkan maka tidak mengapa berjamaah dengan membuat shaf sendiri atau
berdiri di samping imam.
Semoga dengan risalah yang singkat ini menguatkan semangat kita dalam
mengamalkan kewajiban-kewajiban, termasuk merapatkan dan meluruskan barisan
dalam salat berjamaah. Dan semoga umat Islam bisa bersatu secara lahiriah
maupun batiniah dengan berpegang erat serta berpedoman pada al-Qur’an dan Hadis
yang sahih. Dan akhirnya persatuan umat Islam kembali bermula dan semakin kokoh
ke depannya. Aamiin.
REVOLUSI BLUETOOTH DARI VERSI KE VERSI
Sejarah Bluetooth
Bluetooth
merupakan teknologi yang dikembangkan pertama kali oleh vendor Ericsson pada
tahun 1994. Bluetooth bisa dikatakan mirip dengan WiFi, namun hanya saja
WiFi memiliki tenaga yang lebih kuat sehingga jangkauan dan dan kecepatan
koneksinya lebih jauh dan cepat dibandingkan dengan Bluetooth, namun bluetooth
sangat cocok digunakan untuk koneksi atau mengirim data keserver jarak dekat.
Bluetooth
berfungsi untuk melakukan transfer atau pertukaran data nirkabel dalam jarak
dekat dengan memanfaatkan gelombang transmisi radio jarak pendek pada frekuensi
2400-2480 MHz.
Dalam sebuah
ponsel, Laptop atau PDA fungsi Bluetooth biasanya digunakan untuk berkirim
Video, MP3,gambar,daftar kegiatan,ataupun data-data lainya, namun untuk dapat
saling bertukar data dengan perangkat Bluetooth lainnya maka kedua perangkat
tersebut harus melakukan pairing terlebih dahulu. Pairing adalah
sebuah proses dimana ada salah satu perangkat yang bertindak sebagai “pencari”
(discover) dan perangkat lainnya yang menjadi “yang dicari” (discoverable).
Setelah melakukan pairing tersebut barulah kedua perangkat tadi dapat saling
bertukar data. Sebuah perangkat “master bluetooth” bisa melakukan
koneksi dengan maksimal 7 perangkat lain yang juga memiliki hardware
atau adapter Bluetooth.
Cara kerja sistem Bluetooth
Protokol
bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet
switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal
suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung
layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah
kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal
723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat mendukung sampai
dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung
sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.
Sebuah perangkat
yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk
melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter
(~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter.
Sistem
bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link Management dan
Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan
voice code. sebuah link manager. Baseband link controller menghubungkan
perangkat keras radio ke baseband processing dan layer protokol fisik. Link
manager melakukan aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan
link setup, autentikasi dan konfigurasi.
Perkembangan perangkat Bluetooth dari versi ke versi
Sejak
pertama kali diciptakan pada tahun 1994 Bluetooth telah mengalami begitu banyak
perkembangan, diantaranya bluetooth telah mengeluarkan beberapa versi,
diantaranya adalah:
Bluetooth
v1.0 dan v1.0B
Versi pertama dari bluetooth ini mengalami banyak masalah dan produsen
mengalami kesulitan untuk menciptakan sebuah produk yang bisa saling
berhubungan antara satu sama lain dengan benar. Versi 1.0 dan versi
perbaikannya 1.0B bisa dibilang mengalami kegagalan.
Bluetooth
v1.1
Pada seri ini, para pengembang berhasil melakukan perbaikan pada sebagian besar
error yang ditemukan di versi 1.0B. Pada versi 1.1 ini terdapat tambahan
mendukung non-encrypted channels dan Received Signal Strength Indicator
(RSSI).
Bluetooth
v1.2
Pada versi selanjutnya bluetooth mengalami banyak perubahan, bahkan bluetooth
versi 1.2 ini tidak bisa digunakan dengan perangkat yang menggunakan bluetooth
versi 1.1.
Bluetooth
v2.0 + EDR
Versi ini rilis pada tahun 2004 dan tidak kompatibel dengan bluetooth
v1.2, hal ini dikarenakan pada bluetooth v2.0 menggunakan perkembangan
baru yang bernama Enhanced Data Rate (EDR) yang berfungsi untuk mempercepat
transfer data. Dengan adanya EDR ini, Bluetooth 2.0 memiliki kecepatan
transfer hingga 2.1 Mbit/s. Selain itu EDR juga bisa menghemat konsumsi tenaga
yang dibutuhkan bluetooth.
Bluetooth
v2.1 + EDR
Fitur yang menonjol pada bluetooth v2.1 + EDR ini adalah adanya Secure
Simple Pairing (SSP). SSP ini meningkatkan kemampuan “pairing” antar
perangkat dan menambah sistem keamanan. Perkembangan lain dari Bluetooth
v2.1 + EDR adalah Extended Inquiry Response (EIR), yang mana memberikan sistem
filter yang lebih bagus sebelum melakukan koneksi antar perangkat.
Bluetooth
v3.0 + HS
Versi 3.0 + HS ini muncul pertama kali pada 21 April 2009. Versi inilah yang
banyak digunakan pada berbagai macam perangkat saat ini. bluetooth v3.0
+ HS memiliki kecepatan transfer hingga 24 Mbit/s.
Bluetooth
v4.0
Versi ini terbilang masih baru, rilis pada 30 juni 2010. Bluetooth v4.0
ini menonjolkan kemampuannya yang low energy. Perkembangan pada bluetooth
v4.0 memungkinkan suatu perangkat untuk “highly integrated and compact”,
kemampuan mencari atau membaca perangkat lain lebih mudah dan cepat, transfer
data memiliki sistem keamanan lebih baik dan membutuhkan lebih sedikit tenaga. RY
PENGERTIAN BLUETOOTH
Bluetooth
adalah tekhnologi jarak pendek yang memberikan kemudahan koneksi bagi peralatan
–peralatan nirkabel. Jika kita senang berganti-ganti ringtone , logo atau game
mungkin Bluetooth adalah salah satu media yang dapat kita gunakan untuk saling
mempertukarkan content aplikasi dengan rekan yang juga memiliki fasilitas
Bluetooth didalam ponsel selain infra merah , WiFi , atau menggunakan kabel.
Berbeda dengan komunikasi dengan inframerah, Bluetooth
didesain untuk tidak tergantung terhadap line-of-sight yaitu apakah modul-modul
Bluetooth yang sedang saling berkomunikasi berada dalam kondisi segaris maupun
apakah modul-modul tersebut terhalang atau tidak.
Nama bluetooth sendiri diambil dari Raja Viking
Denmark yang hidup ditahun 900M , yang bernama Harald Blatand (Blatand dalam
bahasa Denmark berarti gigi biru atau Bluetooth ) Dia adalah raja denmark yang
mempersatukan Denmark dengan sebagian dari Norwegia menjadi satu kerajaan.
Untuk itulah nama Bluetooth dipakai sebagai nama tekhnologi wireless yang
mempersatukan peralatan-peralatan elektronik yang akan berkomunikasi dalam satu
jaringan ini. Tekhnologi blutooth ini mampu mengirimkan baik data maupun suara
.
Dalam sebuah ponsel atau PDA fungsi Bluetooth biasanya
digunakan untuk berkirim nomor telpon , gambar , daftar kegiatan , atau
kalender) agar dapat saling bertukar data dengan perangkat Bluetooth lainnya
kedua perangkat tersebut harus melakukan pairing terlebih dahulu. Pairing
adalah sebuah proses dimana ada salah satu perangkat yang bertindak sebagai
“pencari” (discover) dan perangkat lainnya yang menjadi “yang dicari”
(discoverable). Setelah melakukan pairing tersebut barulah kedua perangkat tadi
dapat saling bertukar data.
Logo Bluetooth
Jaringan piconet
Komunikasi antarperalatan Bluetooth akan menghasilkan
sebuah jaringan bluetooth yang dinamakan dengan piconet . Sebuah piconet paling
sederhana terdiri atas dua buah peralatan bluetooh dimana salah satu modul yang
menginisiasi koneksi disebut sebagai master sedangkan peralatan lain yang
menerima tawaran inisiasi tadi dinamakan sebagai slave. Jika hanya dua
peralatan yang berkomunikasi ,maka koneksinya dikatakan sebagai point to point.
Satu master dapat memiliki lebih dari satu koneksi secara simultan dengan
beberapa slave pada saat bersamaan . Koneksi ini dinamakan dengan koneksi point
to multipoint. Kedua tipe koneksi tersebut masih merupakan bagian dari piconet.
Piconet-piconet dapat saling berkomunikasi untuk membentuk sebuah jaringan baru
yang dinamakan Scatternet . Syarat dari sebuah Scatternet adalah satu peralatan
yang hanya dapat menjadi master dalam satu piconet saja pada suatu saat.
Bluetooth dibuat tak hanya untuk peralatan ponsel
saja, akan tetapi dapat juga tersedia diberbagai peralatan elektronik modern
seperti printer , laptop, PDA , dan sebagainya. Peralatan Bluetooth beroperasi
pada frekuensi radio 2,4 GHz atau tepatnya adalah 2.400 – 2.483 MHz. Sisitem
radio Bluetooth tersebut memanfaatkan tekhnik modulasi yang dinamakan dengan frequensi
hopping untuk menyelesaikan proses penyebaran spectrum atau Spektrum Spreading
yang terdiri atas 79 selang atau hop dengan selang diantaranya adalah 1mHz.
Dibeberapa Negara, misalnya diperancis, jumlah hop
yang digunakan dalam sisitemnya adalah 23. Sedangkan di Amerika Utara pita
gelombang dari standar industrial , Scientific and Medical (ISM) dibagi dalam
75 kanal hop dengan daya transmisi tidak sampai 1 watt disetiap kanal.
Proses penyebaran spectrum ini perlu dilakukan karena
sinyal harus dikirimkan melalui satu lebar pita frekuensi yang jauh lebih lebar
daripada bandwith yang diperlukan oleh sinyal informasi tersebut. Dalam proses
ini , transmitter atau pengirim akan menyebarkan energi yang umumnya akan
terkonsentrasi di pita frekuensi yang dikenal sebagai narrowband untuk melewati
sejumlah kanal pita frekuensi pada spectrum elektromagnetik yang lebih lebar.
Keuntungannya selain meningkatkan privasi, juga akan menurunkan tingkat
interferensi dari narrowband serta meningkatkan kapasitas sinyal.
Frekuensi Hopping tersebut adalah salah satu diantara
dua teknik modulasi yang dikenal dalam proses transmisi sinyal dengan
menggunakan teknik penyebaran spectrum tadi. Dalam proses ini setiap paket akan
dikirimkan pada frekuensi yang berbeda-beda. Kecapatan perpindahan dari peket
ini dinamakan hop rate. Hop Rate ini biasanya mencapai kecepatan tinggi sekitar
1600 hop per detik, bertujuan untuk mencegah interferensi serta untuk
mendapatkan peket yang pendek , teknik ini merupakan perulangan proses perpindahan
atau switching dari frekuensi-frekuensi selama transmisi radio. Proses ini
sering dilakukan untuk meminimalisasi tingkat keekfektifan dari “electronic
warfare” yang terjadi karena pencegatan yang tidak legal atau karena adanya
jamming dalam sistem telekomunikasi. Proses ini sering dinamakan dengan
Frequensi-hopping code division multiple access atau FH-CDMA.
Jarak maksimal fasilitas Bluetooth
Umumnya peralatan-peralatan Bluetooth dapat Saling
berkomunikasi dalam jarak yang sedang antara 1 hingga 100 m. Jarak maksimal ini
dapat dihasilkan tergantung dari daya output yang digunakan dalam modul
Bluetooth . Modul Bluetooth disini biasanya berupa satu IC chip komunikasi
khusus yang telah mengimplementasikan protocol Bluetooth. Setidaknya terdapat
tiga kelas Bluetooth berdasarkan daya output dari jarak jangkauannya yaitu :
- Daya kelas 1 yang beroperasi pada daya antara
100mW (20dBm) hingga 1mW (0dBm) dan didesain untuk peralatan Bluetooth
dengan jangkauan hingga 100 meter
- Daya kelas 2 beroperasi antara 2,5W (4dBm) dan
0,25mW (-6dBm) dan didesain untuk jarak jangkauan hingga sekitar 10m.
- Daya kelas 3 memiliki daya maksimal hingga 1mW
(0dBm) dan bekerja untuk peralatan dengan jarak sekitar 1 meter saja.
Secara fungsional Bloetooth terbagi dalam beberapa lapisan
meliputi :
- Pustaka Applicationprogram Interface (API).
Merupakan modul-modul software yang menghubungkan
program aplikasi yang ada di host dengan sistem komunikasi Bluetooth yang ada.
Contohnya adalah PPP (pada TCP/IP) dan OBEX ( pada Inframerah).
- Logical Link Control and Adaptation Protocol
(L2CAP)
L2CAP ini merupakan otak dari sistem Bluetooth .
Fungsinya adalah untuk mengatur aspek tingkat tonggi dari masing-masing koneksi
misalnya siapa sedang terhubung dengan siapa, apakah koneksi tersebut menggunakan
enkripsi atau tidak, tingkat performansi apa yang dibutuhkan dan sebagainya.
Selain itu L2CAP juga bertanggung jawab terhadap proses konversi format data
yang timbul antara berbagai API diatasnya dengan protocol Bluetooth yang lebih
rendah . L2CAP ini diimplementasikan dalam bentuk software dan dapat dieksekusi
baik dari sistem host maupun oleh prosesor local dalam sisitem Bluetooth.
Link manager bertanggung jawab untuk mengatur detil
koneksi fisik dari peralatan Bluetooth. Modul inilah yang bertanggung jawab
dalam menciptakan sambungan , memonitor status koneksinya saat ini, maupun
menghentikan aktivitas koneksinya ketika diperintahkan atau jika terjadi
kesalahan . Link manager ini diimplementasikan dalam bentuk software maupun
hardware.
Baseband merupakan mesin digital dari sebuah sistem
bluetooth yang bertanggung jawab dalam proses pembentukan dan pen-decode-an
paket data , mengcodekan dan mengatur koreksi kesalahan , enkripsi and
pengaturan koreksi kesalahan ,enkripsi dan deskripsi data untuk komunikasi yang
aman , penghitungan pola frekuensi tarnsmisi radio yang digunakan , menjaga
sinkronisasi radio serta proses-proses detail lain yang berada ditingkat rendah
yang berkaitan dengan komunikasi dengan modul Bluetooth lain.
Sistem Radio Bluetooth akan mengkonversi data digital
baseband ke dan dari sebuah sinyal analog dengan frekuensi 2,4 GHz seperti
telah disebutkan sebelumnya menggunakan teknik modulasi Gaussian Frequency
Shift Keying (GFSK).
Dengan karakteristik untuk komunikasi jarak pendek
yang stabil dan kecepatan tinggi tersebut , tentunya tak heran jika dimasa
mendatang Bluetooth menjadi fitur wajib peralatan-peralatan elektronik yang
beredar ,
Kendala terbesar masih berkisar pada masih cukup tingginya harga chip atau
modul Bluetooth.
Contoh Gambar Implementasi Bluetooth
Penyusupan Lewat Jalur Bluetooth
Dalam sebuah ponsel atau PDA fungsi Bluetooth biasanya
digunakan untuk berkirim nomor telpon , gambar , daftar kegiatan , atau
kalender) agar dapat saling bertukar data dengan perangkat Bluetooth lainnya
kedua perangkat tersebut harus melakukan pairing terlebih dahulu. Pairing
adalah sebuah proses dimana ada salah satu perangkat yang bertindak sebagai
“pencari” (discover) dan perangkat lainnya yang menjadi “yang dicari”
(discoverable). Setelah melakukan pairing tersebut barulah kedua perangkat tadi
dapat saling bertukar data.
Pada tindakan Bluejacking untuk mengirimkan data kita
tidak melalui tahap pairing sehingga korbannya tidak mengetahui bahwa ponselnya
sedang disusupi oleh seseorang (pelaku bluejacking biasanya disebut bluejacker
sedangkan korbannya disebut victim), seorang blujacker dapat mengirimkan pesan
atau gambar kepada perangkat korban secara tiba-tiba , sehingga pesan atau gambar
nyelonong ke perangkat korban tanpa permisi.Biasanya korban bluejacking kaget
atau bahkan resah jika isi pesan atau gambar yang diterimanya bersifat error.
Namun sejauh ini secara teknis tindakan bluejacking
tidak terlalu berbahaya baik terhadap perangkat maupun program aplikasi yang
terdapat dalam ponsel atau PDA. Hanya si korban akan merasa terganggu dengan
datangnya pesan secara tiba-tiba. Si penerima pesan biasanya tidak dapat
melacak darimana pesan itu datang , sabab dalam hal ini perangkat Bluetooth
sama sekali tidak mengakses SIM card , hanya menggunakan gelombang pendek yang
dimiliki oleh perangkat Bluetooth , sehingga nomor si pengirim tidak dapat
diketahui. Adapun ponsel yang rentan terhadap tindakan bluejacking ini adalah
Sony Ericson T68, R520m , T68i,T610, Z1010 , Z600 dan Nokia’s 6310 , 6310i ,
3650, 7650 , 8910,8910i.
Penyusupan pada Bluetooth ada 2 yaitu : Bluejacking
dan Bluesnarfing , Contoh diatas merupakan penyusupan melalui cara bluejacking.
Untuk pencegahan agar perangkat Bluetooth yang kita
miliki agar tidak terkena tindakan bluejacking dan Bluesnarfing sebenarnya
sangatlah sedarhana . Kuncinya adalah matikanlah fasilitas Bluetooth yang ada
pada ponsel jika berada ditempat umum atau jika memang fasilitas ini tidak
digunakan. Tindakan yang lain yang lebih aman adalah dengan cara meng-upgrade
firmware yang ada dalam ponsel dengan versi yang lebih baru.
Sebenarnya tindakan bluejacking ini dapat juga
digunakan untuk hal-hal yang lebih positif walaupun memang sedikit bersifat
spamming, misalnya penawaran diskon suatu barang ketika seseorang yang memiliki
perangkat Bluetooth sedang melihat-lihat didepan toko yang menjual barang
diskon tersebut atau ucapan “selamat datang” ketika seseorang masuk kewilayah
tertentu, misalnya .
Kiranya harus diberikan catatan disini bahwa tulisan
ini dimaksudkan agar kita lebih waspada. Begitu mudahnya melakukan
kegiatan-kegiatan penyusupan dengan dan pada peranti Bluetooth . Oleh karena
itu jangan lupa untuk melakukan tindakan pencegahan seperti dibahas.
Bluetooth dari Masa ke Masa (Part 1)
Saat ini sudah banyak perangkat elektronik yang
terintegrasi dengan Bluetooth. Sebut saja diantaranya komputer, telepon
seluler, PDA (Personal Digital Assistant), headset, kamera, printer, router dan
masih banyak lagi. Bluetooth menjadi solusi bagi Anda untuk menghindari
penggunaan kabel yang mungkin menyulitkan dan membuat Anda repot saat harus
menghubungkan data dari peralatan yang satu ke peralatan lainnya.
Selain mempermudah dalam melakukan pertukaran informasi
tanpa melibatkan kabel, Bluetooth juga menawarkan fitur dengan biaya
relatif rendah untuk mobile wireless, mudah dalam mengoperasikannya dan mampu
menyediakan layanan yang bermacam-macam.
Di antara layanan Bluetooth itu sendiri yaitu mampu
melakukan pertukaran informasi dengan jangkauan jarak 10 meter, menyediakan
transfer data 720 Kbps dalam range 40 feet , menggunakan gelombang radio
yang omni direksional dan dapat menembus dinding. Kemudian Bluetooth beroperasi
dalam pita frekuensi 2,4 GDz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu
menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara <em>real time
antara host to host Bluetooth dengan jangkauan layanan terbatas.
Nama Bluetooth diambil dari nama seorang Raja Inggris
pada abad ke-10, Harald Blatand yang dijuluki Harald Bluetooth. Ia seorang Raja
yang berhasil mempersatukan suku-suku yang pada saat itu sedang berseteru,
termasuk suku dari wilayah yang sekarang bernama Norwegia dan Swedia. Kemampuan
Raja sebagai pemersatu tentunya mirip dengan Bluetooth yang berfungsi untuk
menghubungkan berbagai perangkat elektronik.
Bluetooth pertama kali diluncurkan pada bulan Juli
1999 dengan spesifikasi Bluetooth versi 1.0. yang dirancang oleh 5 perusahaan
promotor yang terbentuk dengan nama SIG (Special Interest Group), yaitu
Ericson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba. Baru pada bulan Desember 1999 dibuat
lagi Bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor, yaitu 3Com, Lucent
Technologies, Microsoft dan Motorola. Bahkan saat ini hampir 1800 perusahaan di
berbagai bidang bergabung dalam sebuah konsorium sebagai adopter teknologi
Bluetooth. Di antara perusahaan-perusahaan terkemuka yang bergabung itu antara
lain Compaq, Xircom, Phillips, Texas instrument, Sony, BMW, Puma, NEC, Casio
Boeing dan masih banyak lagi perusahaan lainnya.
Buetooth dari masa ke masa (Part 2).
Seperti yang Paseban bahas pada tulisan sebelum
mengenai sejarah Bluetooth dari masa ke masa, kita tahu bahwa Bluetooth diambil
dari nama seorang Raja Inggris bernama Harald Blatand yang dijuluki Harald
Bluetooth pada Abad ke 10, Bluetooth juga merupakan spesifikasi industri
untuk jaringan wilayah pribadi nirkabel (WPAN) dan beroperasi dalam pita
frekuensi 2,4 GDz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz, sehingga mampu
menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host to
host Bluetooth dengan jangkauan layanan terbatas.
Bluetooth memfasilitasi koneksi dan pertukaran
informasi pada alat-alat seperti komputer, telepon seluler, PDA (Personal
Digital Assistant), headset, kamera, printer, dan router. Kali ini Paseban akan
membahas mengenai manfaat dari Bluetooth itu sendiri.
Bagi Anda yang memiliki perangkat elektronik yang
terintegrasi dengan Bluetooth tentunya merasakan sendiri manfaatnya. Saat Anda
melakukan pertukaran informasi atau memindahkan data dari perangkat yang satu
ke perangkat yang lain, Anda tidak perlu direpotkan harus mengatur sambungan
kabel, karena Bluetooth ini memang hadir tanpa kabel.
Anda dapat menghubungkan beberapa perangkat Bluetooth
untuk menyambungkannya satu sama lain dan akan secara otomatis tersambung.
Jarak tersambungnya Bluetooth pun mencapai 10 meter. Namun jika dalam satu
ruangan terdapat banyak koneksi Bluetooth, hal ini akan menyulitkan Anda untuk
menemukan penerima yang diinginkan.
Daya sinyal pada Bluetooth terhitung rendah, karena
Bluetooth memang dirancang untuk bekerja hemat daya berbasis tranceiver
microchip murah. Sehingga energi yang diperlukan teknologi yang menggunakan
Bluetooth tidak terlalu besar. Kemudian manfaat Bluetooth lainnya yaitu dapat
menghubungkan database yang ada di dalam ponsel ke komputer dan dapat digunakan
sebagai perantara modem.
Bluetooth dapat menghindari penyadapan dengan
mengandalkan algoritma SAFER untuk otentikasi dan pembuatan kunci. Sementara
itu untuk enkripsi paket data, Anda dapat mempercayakannya pada teknologi E0
Stream Chiper.
Beberapa versi Bluetooth di antaranya yaitu Bluetooth
1.0 dan Bluetooth 1.0B. perbaikan terus dilakukan, sehingga melahirkan
Bluetooth 1.1. selanjutnya tercipta Bluetooth 1.2 yang memiliki kecepatan
transmisi lebih tinggi dan lebih tahan terhadap interferensi frekuensi radio.
Tidak sampai di situ, Bluetooth versi 2.0 pun hadir yang saat ini banyak
dipakai gadget-gadget mutakhir.
Perkembangan Versi Bluetooth
Bluetooth yang kita kenal saat ini memang
memiliki banyak versi. Versi awal yang muncul adalah v1.0 dan v1.0B. Versi awal
ini mengalami kegagalan karena perangkat dan teknologi yang belum begitu banyak
digunakan.
Bluetooth Versi 1.1 dan 1.2
Bluetooth v1.1 menunjukan perbaikan dengan disahkan
sebagai standar IEEE Standerd 802.15.1-2002, Versi ini juga masih membawa
beberapa kekurangan versi sebelumnya. Akhirnya versi sukses untuk teknologi
wireless ini didapatkan pada v1.2. Versi ini memiliki kompatibilitas dengan
teknologi sebelumnya dengan kecepatan 721 kbit/s. Perkembangan tidak berhenti
sampai di situ, Bluetooth v2.0 + EDR diperkenalkan pada tahun 2004. Versi ini
menggunakan teknologi Enhanced Data Rate(EDR) untuk transfer data yang lebih
cepat. EDR mendukung kecepatan transfer data hingga 3 Mbit/s, meskipun pada
prakteknya kecepatan yang ada hanya 2,1 Mbit/s.
Versi 2.1 + EDR
Tiga tahun setelah peluncuran v2.0 + EDR. Bluetooth
SIG mengumumkan Bluetooth v2.1 + EDR yang mendukung penuh kompabilitas terhadap
versi sebelumnya. Pada versi ini diperkenalkan teknologi Secure Simple Pairing
(SSP) yang meningkatkan kemampuan pengirim dan penerima sinyal antar perangkat.
Versi 2.1 juga memperkenalkan fitur <em>Extended Inquiry Response (EIR)
yang memberikan lebih banyak informasi sebelum melakukan pairing pada perangkat
lain. Teknologi ini memungkinkan penyaringan yang lebih baik sehingga dapat
menghemat penggunaan daya.
Versi 3.0 + HS
Bluetooth v3.0 + HS diperkenalkan pada 21 April 2009
yang menyediakan kecepatan hingga 24 Mbit/s. Pada versi ini link Bluetooth
hanya digunakan untuk pairing dan pembentukan jalur akses data, sementara
pengiriman dan penerimaan data menggunakan link wireless 802.11 (sama seperti
Wi-Fi). Fitur baru dan utama dari versi ini adalah Alternate MAC/PHY (AMP) yang
memberikan dukungan link 802.11 untuk transfer data yang lebih cepat. “HS” pada
versi ini merupaka singkatan dari High Speed melalui penggunaan link 802.11.
Versi 4.0
Teknologi dengan penggunaan daya yang rendah menjadi
salah satu bahasa utama pada tahun selanjutnya.Bluetooth Low Energy (BLE)
adalah hasil yang didapat dan akhirnya melahirkan Bluetooth v4.0. Konsumsi daya
yang kecil, waktu pemakaian yang lebih lama, biaya produksi yang rendah,
jangkauan yang lebih besar serta kecepatan transfer hingga 1 Mbit/s menjadi ke
unggulan Bluetooth v4.0 ini. BLE tidak digunakan pada semua perangkat oleh
karna itu Bluetooth V4.0 menggunakan teknologi Dual Mode, yaitu mengaktifkan
dua tipe wireless. Koneksi wireless Bluetooth Classic yang masih banyak
digunakan pada perangkat yang ada dan BLE sebagai standar baru penggunaan
koneksi wireless.