widgets
Aku telah mendzolimi diriku sendiri
17.08.00 | Author: Unknown


Mau kusembunyikan dimana mukaku ini.
Bayangan dosa-dosaku berkelebatan sepanjang waktu di kepalaku. Entah sudah menghabiskan berapa banyak buku, malaikat mencatat dosa-dosaku.

Dua puluh tahun tahun sudah usiaku, sudah sampai mana pengertianku. Aku ingin memeriksa catatan hidupku untuk mempermalukan diriku sendiri.

begitu lamanya, Tuhan begitu Maha Penyabar menungguku sadar.
Kubuka lembar demi lembar buku dosaku. 
Begitu banyak dosa telah kubuat, dan Tuhan masih saja Bersabar, masih saja Maha Pemurah, memberiku karunia, nikmat yang banyak.

Aku berbuat dosa dengan sadar, lalu aku bersembunyi di balik sifat Tuhan yang Maha Pengampun. 
Tak mengapa aku bikin dosa, toh nanti diampuni juga. Aku lupa, lebih sering pura-pura lupa, Tuhan juga Maha Tahu, tahu kepura-puraanku.

Dari dosa yang satu, aku berbuat dosa berikutnya.
Dan dengan sombongku, aku bermanja-manja pada Tuhan, karena Tuhan Maha Penyayang, Tuhan menyayangiku dan akan memaafkanku lagi. Aku pura-pura lupa, bahwa Tuhan Maha Tahu segala isi dalam dadaku.

Dan dengan kemurahan-Nya, Tuhan tetap memberiku karunia, nikmat yang banyak.


Kubuka lembar-lembar buku dosaku berikutnya.
Ada masanya aku sholat kadang tidak sholat, lebih sering bolong-bolong, suka-sukaku saja, kukatakan bukan berarti ku tak cinta kepada-Mu.
Aku tidak merasakan apa-apa dalam sholatku, selain hambar tanpa kesan.
Dan, Tuhan tetap Sabar menunggu sadarku.
Tuhan tetap Pemurah, memberiku nikmat yang banyak.
Kubuka lembaran buku dosaku berikutnya, ada masa aku rajin sholat, tapi ketika ada saudara kesusahan, membutuhkan bantuan, aku enggan memberinya bantuan, karena buatku saja rasanya masih kurang dan selalu kurang, tak pernah ada kata cukup untukku.

Kupikir, aku bisa mencari muka di hadapan Tuhan.
Kupikir Tuhan senang melihatku rajin sembahyang, rajin menyembah-Nya.
Tapi kudapati kemudian, Tuhan mengatakan, "Jangan mengaku-ngaku beriman kepadaku, kalau kamu tidak mau membantu sesamamu."
Dosaku sangat banyak, terlalu banyak. 
Dosa sepanjang 20 tahunku.
Akan kuingat selalu dosa-dosaku. Tak kuingatpun, aku akan selalu ingat.
Yang bisa kulakukan adalah pura-pura lupa.
Tapi sebetulnya aku selalu ingat dosa-dosaku.
Betapa memalukannya diriku.
This entry was posted on 17.08.00 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: